Kamis, 20 November 2014

Potensi Sumber Daya Perikanan Di Propinsi Banten


POTENSI SUMBER DAYA PERIKANAN DI PROPINSI
BANTEN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ekonomi Sumber Daya Perikanan



Di Susun Oleh :
                                   Aulia Yuaninda (4443121312)      
                                  Amelia Pangreksa (4443122032)
Dhiska Amoriyana Sari (4443122601)


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013
IKAN PATIN
Morfologi Ikan Patin
Ikan patin dewasa panjang tubuhnya bisa mencapai 120 cm. Ukuran tubuh yang tergolong besar bagi ikan jenis lele-lelean . Bentuk tubuh patin yang memanjang dengan warna dominan putih berkilauan seperti perak dan punggung berwarna kebiru-biruan. Ketika masih kecil, warna berkilauan seperti ini sangat cemerlang sehingga banyak yang menaruhnya di akuarium sebagai ikan hias. Ketika ukurannya semakin besar, warnanya mulai memudar sehingga kurang menarikuntuk di pajang di akuarium. Seperti halnya ikan lele-lelean, ikan patin tidak bersisik alias bertubuh licin. Kepalanya relatif kecil dengan mulut terletak di ujung kepala sebelah bawah. Di sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis, sebagaimana halnya dengan ikan lele. kumis tersebut berfungsi sebagai alat peraba saat berenang ataupun mencari makan.



Di bagian punggung terdapat sirip yang dilengkapi dengan 7-8 buah jari-jari. Sebuah jari-jari bersifat keras. Jari-jari ini dapat berubah menjadi patil. Sisanya, 6-7 jari-jari bersifat lunak. Sirip ekor berbentuk simetris membentuk cagak. Sirip dada memiliki 12-13 jari-jari lunak dan sebuah jari-jari keras yang berfungsi sebagai patil. Sirip duburnya panjang, terdiri dari 30-33 jari-jari lunak. Sementara itu, sirip perutnya hanya memiliki 6 jari-jari lunak.

Selain patin, ikan ini juga memiliki nama lokal jambal dan pangasius. Sementara itu, nama inggris-nya adalah catfish alias ikan kucing lantaran ada kumisnya.
Taksonomi ikan patin
Ikan patin atau dalam bahasa latinnya disebut pangasius hipothalmus merupakan ikan konsumsi budi daya ikan air tawar unggulan. Keunggulan ikan patin, dagingnya gurih, mengandung banyak lemak, dan tidak banyak duri. Harganya yang stabil dan cukup tinggi membuat usaha budidaya ikan patin ini menjanjikan keuntungan.
Ikan dari famili Pangasidae ini secara sistematik diklasifikasikan sebagai berikut :
Filum
               :Chordata
Kla
s                 :Pisces
Ordo
                :Siluriformes
Famili
              :Pangasidae
Genus
              :Pangasius
Spesies
           : Pangasius sp.
Ciri – Ciri induk jantan dan betina
Indukbetina: tubuhlebihpendek, mempunyaiduabuah lubangkelaminyang bentuknyabulat. bentuknyabulat.
Indukjantan: tubuhlebihpanjang, mempunyaisatubuah lubangkelaminyang bentuknyapanjang.
Cara Pemijahan :
1.Pemijahan Alami(natural spawning) Induktidakdiberirangsangandanmemijah secaraalami secaraalami
2.Pemijahan Semi Alami(induced spawning) Indukdiberirangsangan/suntikandan memijahsecaraalami
 3.PemijahanBuatan(induced breeding) Indukdiberirangsangan/suntikandan memijahsecarabuatan
Kandungan Gizi Ikan Patin
adanya kandungan yang lemak lebih rendah dibanding ikan jenis lain, terutama dua asam lemak esensial DHA yaitu kira-kira sebesar 4,74 % dan EPA yaitu kira-kira sebesar 0,31 %. Kedua jenis omega-3 asam lemak ini biasanya dihasilkan dari jenis ikan yang hidup di air dingin seperti ikan salmon, ikan tuna, dan ikan sarden. Kadar lemak total yang terkandung dalam daging ikan patin adalah sebesar 2,55 % sampai dengan 3,42 %, dimana asam lemak tak jenuh nya adalah di atas 50 %.  Asam oleat adalah asam lemak tak jenuh tunggal yang paling banyak terkandung di dalam daging ikan patin yaitu sebesar 8,43 %.
Berdasarkan hasil dari penelitian, kandungan gizi di dalam ikan patin yang berupa lemak tak jenuh (USFA sebesar 50 %) sangatlah bagus untuk mencegah terjadinya resiko penyakit Kardiovaskular. Lemak tak jenuh juga bermanfaat untuk menurunkan besarnya kadar kolesterol total dan kolesterol LDL yang terkandung di dalam darah sehingga dapat mencegah dan mengurangi terkena penyakit jantung koroner.
Jika di lihat dari rendahnya kadar kolesterol yang terkandung dalam daging ikan patin ( 21-39mg/100 gram)
Prospek Kedepannya
Ikan patin merupaka suatu ikan yang banyak memiliki kandungan gizi yang bisa d jadikan makanan atau lauk pokok bagi manusia yang memiliki permasalahan mengenai kesehatan terutama kesehatan jantung dan tekanan kolestrol sehingga apabila sudah ada penyuluhan atau berita tentang kandungan gizi ikan patin maka akan d cari baik dalam negeri maupul luar negeri , prospek yang sangat bagus untuk kedepan nya ikan patin.
IKAN GURAME
Morfologi dan Taksonomi Ikan Gurami :

`Ikan gurami memiliki bentuk tubuh pipih, tinggi, dan agak panjang yang ditutupi oleh sisik-sisik besar, kasar, serta kuat. Pada bagian bawah tubuhnya terdapat sirip perut dengan jari-jari yang berubah menjadi alat peraba. Dengan kondisi tubuh yang demikian menunjukkan bahwa ikan gurami adalah dengan habitat di perairan dalam dan tenang.  Kepada ikan gurami muda berbentuk lancip yang akan berubah menjadi agak bulat ketika sudah besar.  Ikan ini memiliki mulut kecil  dengan bibir bawah lebih menonjol dibandingkan bibir atas. Pada kepala gurami jantan yang sudah tua terdapat tonjolan seperti cula. 
Tubuh ikan gurami umumnya berwarna biru kehitaman, pada bagian perut berwarna putih. Warna tersebut akan berubah menjelang dewasa, yakni pada bagian punggung berwarna cokelat dan pada bagian perut berwarna keperakan atau kekuningan. Pada sisi tubuhnya terdapat garis tegak berwarna hitam yang berjumlah 7-8 buah yang akan memudar saat sudah dewasa.
Jari-jari pertama pada sirip perut merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Ujung sirip punggung dan sirip dubut mencapai pangkal ekor. Sirip ekor berbentuk busur. Dasar sirip dada gurami betina terdapat tanda yang berupa sebuah lingkaran hitam.
Ikan gurami dapat tumbuh mencapai panjang 65 cm dan berat lebih dari 10 kg. Di Jawa ikan ini dikenal dengan nama gurami, grameh, atau brami. Di Sumatra dan Kalimantan dekenal dengan nama kalui, sialui, kalua, kalau, dan kalwe.
Daerah penyebaran ikan gurami antara lain Thailand, Sri Langka, Malaysia, Australia, Cina, India, dan Indonesia. Sementara itu, daerah penyebaran ikan gurami di Indonesia meliputi pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
Klasifikasi Ikan Gurami                    
Filum              :  Chordata
Sub-filum        : Vetrtebrata
Kelas             :  Pisces
Bangsa           :  Perciformes Labirinthici
Sub-bangsa    :  Anabantoidei
Suku              :  Osphronemidae  Anabantidae
Marga            :  Osphronemus
Jenis               :  Osphronemus gouramy

Cara Pemijahan Ikan Gurame :
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Penyiapan Sarana dan Peralatan
 Kolam
Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:
a)
Kolam penyimpanan induk
Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
b)
Kolam pemijahan
Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan
adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir. Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting.
c)
Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.
d)
Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.
e)
Kolam/tempat pemberokan
Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan
           Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:
a)
Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m2).
b)
Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.
c)
Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air. Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air.
d)
Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi. Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup, dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.
e)
Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.
f)
Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, serta menguji agar kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.

Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.

Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas),
seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
Pembibitan
1.      Pemilihan Induk

Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:
a)
Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
b)
Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
c)
Ukuran kepala relatif kecil
d)
Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidak luka.
e)
Gerakan normal dan lincah.
f)
Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
g)
Berumur antara 2-5 tahun.

Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
a)
Betina
-
Dahi meninjol.
-
Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.
-
Dagu putih kecoklatan.
-
Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.
-
Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.
b)
Jantan
-
Dahi menonjol.
-
Dasar sirip dada terang keputihan.
-
Dagu kuning.
-
Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.
-
Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

Pemeliharaan Induk
Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m2) disimpan dalam kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.
Pembenihan
Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut:
a)
Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
b)
Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari.
c)
Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng
d)
Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram/100 meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm.
e)
Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yang kemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.

Pemeliharaan Bibit
Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air.
Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan ratarata. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.
Pemeliharaan Pembesaran
1.      Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.
a)
Polikultur
Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat.
b)
Monokultur
Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan.
Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari.
Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.
Pemberian Pakan
Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap.
Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.
Pemeliharaan Kolam/Tambak
Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.
Kandungan Gizi Ikan Gurame :
Kandungan gizi pada ikan gurame
 Ikan Gurame memiliki kadar protein yang sangat tinggi dan kandungan lemak yang rendah dengan kisaran 19% protein dan hanya 2,2% kandungan lemak alam daging Gurame dan sementara sekitar 70% sisanya terdiri dari vitamin, serat, dan air.
Protein yang memiliki fungsi utama sebagai pembentuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yg ada sangat baik untuk :
1.      Membantu pertumbuhan anak balita.
2.      Mencegah penyakit degenerative seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan kanker.
3.      Membantu pencegahan penyakit kwashiorkor yang rentan terkena pada balita umur 1-3 tahun.
4.      Mencegah kelainan kulit atau kulit kasar.
Berikut perbandingan kandungan protein dan lemak Gurame dalam daging ikan dengan ikan lainnya :

Jenis Ikan
Protein (%)
Lemak (%)
Ikan Mas
16
2
Ikan Nila
16,17
0,49
Ikan Lele
18,2
2,2
Gurame
19
2,2




Tidak ada komentar:

Posting Komentar