Kamis, 20 November 2014

Ekosistem Perairan Mengalir


Praktikum Ekologi Perairan
Serang, 9 Januari 2014

 
  

PRAKTIKUM EKOSISTEM PERAIRAN MENGALIR DI
PASAURAN

Aulia Yuaninda


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013

Abstrak
            Praktikum ekologi perairan bertemakan Ekosistem perairan mengalir dilakukan ke sungai Pasauran yang berlokasi di kabupaten Pandeglang. Praktikan melakukan praktek lapangan pada hari Sabtu 21 Desember 2013 pukul 08:00 WIB sampai selesai.Praktikum dilakukan dengan menganalisis sampel yang dilaksanakan untuk pengambilan parameter yang ada di sekitar sungai. Dalam suatu perairan mengalir terdapat interaksi antara komponen biotik seperti zooplankton, bentos, nekton, neuston, perifiton dan tumbuhan air dengan komponen abiotik seperti warna perairan, suhu, kecerahan, kedalaman, tipe substrat, kecepatan arus dan lebar sungai.Perairan yang me memiliki faktor – faktor yang berpengaruh berdasarkan literatur meliputi suhu, kejernihan, arus, oksigen terlarut (DO) dan konsentrasi garam biogenik. Dalam hal ini arus merupakan faktor pembatas yang paling mengendalikan di aliran air (Odum 1998). Sungai pasauran memiliki kedalaman pada lokasi 1 2 dan 3 adalah 60,95,87cm, untuk warna yang ada di sungai pasauran yaitu warnanya bening kecoklatan dengan tipe substrat batu-batuan, suhu pada lokasi 1 2 dan 3  yaitu 25ºC,24ºC, 24ºC, selain itu sunga pasauran juga memiliki lebar 1310m, dalam pengukuran kecerahan air yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa kecerahan air disekitar sungai pada lokasi 1 2 dan 3 adalah 44,5 , 46,5 , 43,5cm.

Kata Kunci : Sungai, Pasauran, Biotik, Abiotik


Pendahuluan
Ekologi merupakan hubungan antara beberapa organisme ataupun kelompok organisme terhadap lingkungannya, sedangkan arti ekosistem ialah interaksi yang kompleks dan memiliki susunan yang beragam. Ruang lingkup ekologi berhubungan dengan ekosistem dari berbagai komponen penyusunya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain yaitu suhu, air, kelembapan, cahaya dan topografi, sedangkan faktor biotiknya adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan dan mikroba. Air adalah zat cair yang mampu melarutkan zat-zat lain dalam jumlah besar. Jenis air diantaranya sungai, danau, laut, rawa dsb. Sungai merupakan jenis air tawar yang mengalir satu arah. Di dalam sungai banyak organisme kecil yang berguna sebagai sumber makanan.
Sungai merupakan salah satu contoh dari perairan mengalir. Sungai dicirikan dengan adanya arus yang searah serta sangat dipengaruhi oleh waktu, iklim dan pola drairase. Di dalam sebuah perairan sungai biasanya terjadi pencampuran massa air secara menyeluruh (Effendi, 2003). Pembagian zona sungai terdiri dari dua bagian yaitu berdasarkan gradien dan aliran air. Berdasarkan gradien antara lain daerah hulu dan berdasarkan aliran air antara lain zona air cepat (Odum, 1971). Bagian sungai yang berarus tenang adalah habitat yang baik bagi bentos organisme kecil dapat membenamkan diri di dasar perairan. Hal ini dikarenakan arus yang tenang dan cenderung laminar, daya erosi yang tereduksi dan memiliki sedimen akibat terbawa arus yang mengendap di dasar perairan (Clapham, 1973). Kehidupan organisme kecil akuatik dipengaruhi turbulensi, biasanya merupakan substansi organik. Disamping turbulensi, faktor perbedaan gerakan partikel juga sangat penting dalam menambah kehidupan organisme. Gerakan air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerakan horizontal yang disebut laminar flow yang disebabkan oleh gerakan angin dan Turbulent flow, yaitu gerakan air yang disebabkan karena sistem turbulensi yang ada di dalam air (Ryadi, 1981). Organisme yang terdapat di sungai biasanya relatif kecil bila dibandingkan dengan organisme yang terdapat di laut. Plankton-plankton, tumbuhan (biasanya periphyton), atau ikan-ikan yang terkandung di dalam sungai biasanya terdapat di daerah tertentu, seperti pinggir sungai karena produksi primer terdapat di daerah tersebut (Brotowidjoyo, 1999).
Ekosistem Perairan mengalir (Lotic) merupakan dari bagian habitat air tawar. Air mengalir, atau habitat lotic (berasal dari kata lotus yang berarti “tercuci”) seperti mata air, aliran air atau sungai (E.P.Odum,1998). Sungai adalah aliran air tawar yang bersumber alamiah didaratan yang mengalir menuju dan bermuara di danau, laut atau samudra. Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu daerah yang terhampar disisi kiri dan kanan dari suatu aliran sungai.
Parameter Fisika yaitu mengenai warna perairan (warna yang secara visual dapat dilihat dari suatu perairan), kecerahan (merupakan ukuran transportasi perairan, yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchidisk), suhu (secara ekologi akan mempengaruhi penyebaran (distribusi) spesies), kedalaman (berpengaruh dalam penetrasi cahaya matahari), tipe substrat (Menurut Flamid (2010), bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari, bahan lain hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan atau lingkungan tempat hidup.), kecepatan arus (menurut Odum (1988) arus merupakan faktor pembatas utama pada aliran deras, tetapi dasar yang keras, terutama bila terdiri dari batu dapat menyediakan perubahan yang cocok untuk organisme untuk menempel dan melekat).
Parameter Kimia yaitu mengenai Derajat keasaman pH (pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan), DO (bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air).
Parameter Biologi yaitu mengenai Plankton ( organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar), dan bentos (organisme yang tinggal di dalam, atau di dasar laut, dikenal sebagai zona bentik).

Metode Praktikum
Waktu dan Tempat
            Kegiatan Praktikum lapangan ekologi perairan ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 21 Desember 2013 pada pukul 08:00 WIB sampai selesai bertempat di Sungai Pasauran, didaerah kabupaten Pandeglang. Serta praktikum laboratorium pada hari jumat tanggal 27 Desember 2013 pada pukul 07.30 WIB – 09.00 WIB di laboratorium TPHP dan BDP Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang – Banten.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain adalah Transek ukuran 1m x 1m, bola pimpong, stopwatch, termometer, Secchidisk, DO meter, kertas indikator pH, Refraktor, pelastik kiloan, planktonet, paralon 3 inchi,  alcohol, paralon/ tongkat berskala, kertas label, spidol permanen, penggaris , dan mikroskop.
Prosedur Kerja
Prosedur kerjanya yaitu melakukan pengukuran lebar sungai , mengukur suhu menggunakan termometer yang di masukan kedalam air, mengukur keasaman dengan mencelupkan pH meter kedalam air, mengukur arus dengan menghitung perjalanan bola pimpong dari ujung sisi transek ke sisi lain transek, mengemati bentos dengan mengambil substar menggunakan paralon 3 inchi, mengukur kecerahan dengan memasukan secchidisk dan perhitungan nya, mengukur kedalaman dengan memasukan tongkat ukur kedalam air hingga ujungnya menyentuh dasar perairan dan juga meneliti plankton dengan mengambil sampel air yang sudah disaring menggunakan planktonet.


Hasil dan Pembahasan
Parameter Fisika
1.    Lebar Sungai : 1310 M
2.    Arus
No
Kriteria
Titik 1
Titik 2
Titik 3
1
Jarak (s)
1 m
1 m
1 m
2
Waktu (t)
11,07 s
3,44 s
1,48 s
3
Kecepatan (v)
0,09033 m/s
0,2907 m/s
0,6756 m/s

3.    Suhu
No
Titik 1
Titik 2
Titik 3
1
25ºC
24ºC
24ºC

4.    Kecerahan
No
Kriteria
Titik 1
Titik 2
Titik 3
1
D1
34
34
31
2
D2
21
25
25

Kecerahan
44,5
46,5
43,5
Rata-rata

44,8333
Kedalaman

60
95
87

Parameter Biologi
1.    Benthos:
No
Jenis
Jumlah
-
-
-
2.    Perifiton
No
Jenis
Jumlah
-
-
-





3.    Plankton
NO
KLASIFIKASI PLANKTON
GAMBAR
1



Rhizosolenia sp.

Kingdom          :Animalia
Phylum            :Bacillariophyta
Class               :Bacillariophyceae
Ordo                :Centrales
Genus             : Rhizosolenia
Species    : Rhizosolenia sp.







2
Gonatozygon sp.

Kingdom          :Animalia
Phylum            :Charophyta
Class               :Zygnematophyceae
Ordo                :Zygnematales
Genus             :Gonatozygon
Species           :Gonatozygon sp.









Parameter kimia
1.    Ph
No
Titik 1
Titik 2
Titik 3
1
6
5
6
2.    DO
No
Titik 1
Titik 2
Titik 3
1
20,2
19,8
17,0
3.    Salinitas
No
Titik 1
Titik 2
Titik 3
-
-
-
-


Dalam praktikum lapanganan ini terdapat perbedaan antara perairan sungai pada bagian pinggir kiri kanan dan tengah, pada bagian tengah kecerahan perairannya lebih tinggi dibandingkan bagian pinggir kiri kanannya, kecepatan arus paling tinggi dibagian pinggir karena pada bagian pinggir kanan perairan mengalirnya tidak terhalang oleh bebatuan besar sedangkan pada bagian tengah dan pinggir kiri pada lokasi tersebut terhalang oleh bebatuan besar sehingga menghambat kecepatan arus, suhu yang lebih tinggi didapatkan di lokasi 1 sedangkan lokasi 1 dan 2 suhunnya sama, kami tidak mendapatkan bentos pada perairan mengalir di sungai pasauran ini, adapun derajat keasaman lebih tinggi pada lokasi 1 dan 3, dan DO atau oksigen terlarutnya lebih tinggi pada lokasi 1. Arus yang deras serta substratnyapun bebatuan sehingga kami tidak menemukan satupun bentos, jadi substrat dan kecepatan arus mempengaruhi biota didalamnyaserta juga mempengaruhi parameter fisikanya.

Kesimpulan
            Dalam perairan mengalir diketahui bahwa yang sangat mempengaruhi dalam parameter biologi maupun parameter fisika nya adalah kecepatan suatu arus pada perairan mengalir tersebut karena arus adalah menurut Odum (1988) arus merupakan faktor pembatas utama pada aliran deras, tetapi dasar yang keras, terutama bila terdiri dari batu dapat menyediakan perubahan yang cocok untuk organisme untuk menempel danmelekat.

















Daftar Pustaka

Odum, E.p.1998. Dasar-dasar Ekologi Edisi Ketiga. Gajah Mada University press:Yogyakarta
Odum, E.p.1971. Fundamental Of Ekologi.third Edicion. W.B. Saunders Company. Philadelphia.574 p
Odum, E.p.1998. Dasar-dasar Ekologi.4rded. Gadjah mada University press:Yogyakarta
Purba, Michael. “ Sains Kimia”.1994.Erlangga. Jakarta
Suwigyo, Sugiarto. Widigdo, Bambang. Wardiatno, Yusli. Dan Krisanti, Majariana.2005 Avertebrata Air. 1sted. Penebar Swadaya. Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Bentos.(di akses pada hari selasa tanggal 24 desember 2013)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar