Jumat, 21 November 2014

Isolasi Bakteri Lingkungan Akuatik



Praktikum ke-  :  3                               Mata Kuliah    : Mikrobiologi Perairan
Hari/Tanggal   : Rabu, 30 April 2014 Asisten            : Galih Danang Prakoso

ISOLASI BAKTERI DARI LINGKUNGAN AKUATIK
AULIA YUANINDA
4443121312

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2014
Abstrak
Prinsip dari isolasi bakteri adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba.Cara isolasi bakteri dilkukan dengan metode tuang (pour plate), metode goresan (streak plate), metode miring (slant culture), dan metode tegak (stab culture). Dengan isolasi inilah dapat diidentifikasi jenis bakteri tertentu baik dari kelimpahan maupun morfologinya. Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.  Kegiatan praktikum laboratorium mikrobiologi perairan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 April 2014 pukul 10.00 WIB sampai selesai dan hari Kamis tanggal 1 Mei 2014 yang bertempat di Laboratorium TPHP. Alat yang digunakan adalah Cawan Petri, pipet rubber bulp, bunsen, jarum ose, dan Inkubator, bahan yang digunakan adalah Ikan Mas (Cyprinus carpio), Larutan fisiologis, Media TSA. Tujuan dari praktikum kali ini adalah agar mahasiswa jurusan perikanan fakultas pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengetahui prosedur kerja cara mengisolasi bakteri dan lingkungan akuatik dengan metode penggoresan kwadran serta mengamati ciri-ciri koloni bakteri yang tumbuh. Pada medium yang digunakakn untuk pertumbuhan bakteri yang ada pada ikan mas (Cyprinus carpio) kali ini adalah media TSA yaitu yang berupa agar dan menggunakan metode kwadran gores sehingga dibutuhkan keahlian khusus agar media tidak sobek yang mengakibatkan pertumbuhan mikroba tidak sempurna seperti yang diharapkan.

Kata Kunci : Metode, Penggoresan, Isolasi
1.      PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Trypticase Soy Agar (TSA) merupakan media agar yang digunakan untuk kegiatan pengisolasian dan pembudidayaan berbagai macam mikroorganisme yang bersifat aerobik. Medium ini digunakan untuk berbagai tujuan yang mencakup pemeliharaan stok budidaya, isolasi berbagai macam spesies mikroorganisme, serta sebagai dasar untuk media termasuk darah (Becton, Dickinson and Company 2007). Komposisi dari TSA ini antara lainApproximate Formula* Per Liter Purified Water, Pancreatic Digest of Casein, Papaic Digest of Soybean, Sodium Chloride, Agar.
Prinsip dari isolasi bakteri adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba.Cara isolasi bakteri dilkukan dengan metode tuang (pour plate), metode goresan (streak plate), metode miring (slant culture), dan metode tegak (stab culture).
Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan isolasi dilakukan dengan cara mengambil sampel mikroba dari lingkungan yang ingin diteliti. Dari sampel tersebut kemudian dikultur/dibiakan dengan menggunakan media universal atau media selektif, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Untuk mendapatkan atau menumbuhkan jenis mikroorganisme tertentu, maka dilakukan isolasi. Dengan isolasi inilah dapat diidentifikasi jenis bakteri tertentu baik dari kelimpahan maupun morfologinya. Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal (Pelczar, 1986). Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Sebelum mengisolasi, harus diketahui mikroba apa yang akan diisolasi dan habitatnya menentukan sampel dan media apa yang akan digunakan.
Ada beberapa metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu sampel  tertentu. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah teknik cawan gores dan cawan tuang. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian sedangkan sehingga individu spesies dapat dipisahkan dari lainnya, dengan anggapan bahwa koloni terpisah yang tampak pada cawan petri setelah diinkubasi berasal dari satu sel tunggal. Dan metode lain yang digunakan yaitu cara sebar (spread plate), cara pengenceran (dilution method), serta mikromanipulator (the micromanipulator method) (Lim, 1990).
Isolasi bakteri dalam dunia perikanan sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi jenis bakteri yang terdapat pada ikan terutama dalam bidang budidaya dan pengolahan. Dengan cara pengambilan sampel dari jenis ikan air tawar maupun ikan air laut. Identifikasi bakteri yang diisolasi biasa terdapat pada insang ikan, usus ikan, daging ikan maupun kondisi perairannya. Tujuan praktikum dari isolasi bakteri yaitu mempelajari cara mengisolasi bakteri dari lingkungan akuatik dengan metode penggoresan kuadran serta mengamati ciri-ciri koloni bakteri tumbuh.
1.2.  Tujuan
Agar mahasiswa jurusan perikanan fakultas pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengetahui prosedur kerja cara mengisolasi bakteri dan lingkungan akuatik dengan metode penggoresan kwadran serta mengamati ciri-ciri koloni bakteri yang tumbuh.

2.      METODOLOGI
2.1.  Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum laboratorium mikrobiologi perairan yang berjudul “ISOLASI BAKTERI DARI LINGKUNGAN AKUATIK“ ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 April 2014 pukul 10.00 WIB sampai selesai dan hari Kamis tanggal 1 Mei 2014 yang bertempat di Laboratorium TPHP Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang – Banten.

2.2.  Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum yang berjudul “ISOLASI BAKTERI DARI LINGKUNGAN AKUATIK” ini adalah Lup inokulasi (Ose), kaca penyebar, cawan petri, pembakar spirtus (bunsen), inkubator, alat bedah dan nampan. Bahan yang digunaka pada praktikum Mikrobiologi Perairan yang berjudul “ISOLASI BAKTERI DARI LINGKUNGAN AKUATIK” ini adalah Media TSA (Trypticase Soy Agar), Ikan Mas (Cyprinus carpio), Larutan fisiologis, alkohol, dan plastik.
2.3.  Prosedur Kerja
Hal pertama yang dilakukan adalah menuliskan nama/kelompok, nama sampel, dan tanggal kemudian balik cawan petri yang sudah berisi media TSA dan bagilah seluruh area dasar cawan petri menjadi empat bagian. Ambil bagian yang ingin diteliti (insang, usus, dan lendir) ikan mas (Cyprinus carpio) letakan pada suatu wadah kemudian berikan larutan fisiologis pada sampel aduk hingga merata, siapkan jarum ose sterilkan dengan cara membakar pada bunsen hingga berwarna merah lalu dinginkan dan celupkan pada sampel dan goreskan pada permukaan agar kwadran 0 dengan membuka tutup cawan petri sedikit saja dan tidak jauh dari bunsen, kemudian panaskan kembali jarum ose sampai berwarna merah dan dinginkan lalu goreskan pada permukaan agar kwadran I dengan sedikit menarik dari kwadran 0, lakukan hal yang sama kemudian goreskan pada kwadran II dengan menarik sedikit dari bagian kwadran I, lakukan hal yang sama kemudian goreskan pada kwadran III dengan menarik sedikit dari kwadran II. Semua kegiatan dilakukan dekat dengan pembakaran spirtus (bunsen). Inkubasi selama 24 jam pada suhu ruang. Amati hasil setelah 24 jam dengan mengamati warna, bentuk dan bau koloni tersebut.

Diagram Alir

Siapkan Alat dan Bahan

Pisahkan bagian yang ingin diteliti (insang dan lendir)
Letakan pada wadah

Masukan larutan fisiologis aduk hingga merata

Bersihkan tangan menggunakan alkohol

Panaskan jarum Ose hingga warnanya berubah warna merah

Didinginkan jarum ose



Celupkan jarum ose pada sampel

Goreskan jarum ose pada permukaan agar kwadran 0

Panaskan kembali jarum ose + didinginkan

Goreskan pada kwadran I dengan menarik sedikit dari kwadran 0

Lakukan berulang hingga kwadran III dengan menarik sedikit dari kwadran sebelumnya dengan membedakan pola gores

Inkubasi selama 24 jam

Amati warna, bau dan bentuk

3.      HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.  Hasil
Dari praktikum mikrobiologi yang berjudul “ISOLASI BAKTERI DARI LINGKUNGAN AKUATIK” didapatkan hasil dari pengamatan yang dilakukan setah sampel yang digoreskan diinkubator selama 24 jam yaitu disusun sebagai tabel berikut ini:
Kel
Asal Sampel
Bagian
Gambar
Ciri-ciri Koloni
1
Ikan Mas
Insang
Kwadran 0, I, II & III
1.      Berbentuk Bulat
2.      Berwarna Putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk
Usus
Kwadran II & III
1.      Berbentuk Bulat
2.      Berwarna Putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk
2
Ikan Mas
Lendir
Kwadran 0, I, II, & III
1.      Berbentuk Bulat
2.      Berwarna Putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk
Usus
Kwadran 0, I, II, & III
1.      Berbentuk Bulat
2.      Berwarna Putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk
3
Ikan Mas
Insang
Kwadran I
1.      Berbentuk Bulat
2.      Berwarna Putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk
Kwadran II & III
1.      Berbentuk bulat tapi bergelombang
2.      Berwarna putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk
4.      Menyebar tidak beraturan
Lendir
Kwadran I
1.      Berbentuk Bulat
2.      Berwarna Putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk

1.      Bentuk berfilamen
2.      Berwarna putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk
4
Ikan Mas
Insang
Kwadran 0 & I
1.      Berbentuk bulat
2.      Berwarna putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk
Usus
Kwadran 0, II & III
1.      Berbentuk bulat
2.      Berwarna putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk
5
Ikan Mas
Lendir
Kwadran I & III
1.      Berbentuk bulat tapi bergelombanng
2.      Berwarna putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk
4.      Menyebar tidak beraturan
Usus
Kwadran 0, I, II & III
1.      Berbentuk bulat
2.      Berwarna putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk
6
Ikan Mas
Insang
Kwadran 0 & I
1.      Berbentuk bulat
2.      Berwarna putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk
Lendir
Kwadran 0
1.      Berbentuk bulat
2.      Berwarna putih kekuning-kuningan
3.      Berbau busuk

3.2.  Pembahasan
Data yang kelompok kami (6) dapatkan pertumbuhan mikroba yang terjadi hanya pada : Insang à kwaran 0 dan 1 , Lendir à kwadran 0. Data yang didapatkan ini diteliti setelah media yang sudah digoreskan diinkubator selama 24 jam, data yang kami dapatkan sangat sedikit mikroba yang berkembang dan banyak kwadran yang tidak ditumbuhi oleh mikroba hal ini disebabkan oleh kesalahan penggoresan yaitu pada saat penggoresan terjadi kesobekan media sehingga mikroba tidak tumbuh. Pada metode ini sangat dibutuhkan keahlian dan kehati-hatian yang tinggi.

4.      KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.  Kesimpulan
Pada medium yang digunakakn untuk pertumbuhan bakteri yang ada pada ikan mas (Cyprinus carpio) kali ini adalah media TSA yaitu yang berupa agar dan menggunakan metode kwadran gores sehingga dibutuhkan keahlian khusus agar media tidak sobek yang mengakibatkan pertumbuhan mikroba tidak sempurna seperti yang diharapkan.
4.2.  Saran
Sejauh ini pada praktikum Mikrobiologi Perairan sangat baik hanya saja ada beberapa kesalahan dalam penggoresan diharapkan para aslab lebih memperhatikan praktikannya.






DAFTAR PUSTAKA

Adams, M.R. 2000. Food Microbiology. University of surrey. Guildford. New York
Buckle. 2007. Mikrobiologi Terapan. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta
Campbell, N.A., J. B. Reece, dan L. G. Mitchell. 2002. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.
Elrod, S. L. dan W. D. Stansfield. 2006. Genetika Edisi Keempat. Erlangga, Jakarta.
Fardias, S. 1993. Analisis Mikrobiologi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Khasani.1990. Prosedur alat-alat Kimia. Yogyakarta : liberty
Lay, B., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
M. Natsir Djide. 2006 .Mikrobiologi Farmasi Dasar. Universitas Hasanuddin : Makassar
Mila Ermila. 2005. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Erlangga : Jakarta
Sari,Noorkomala.2009.Teknik Isolasi Mikroorganisme. http://www.scribd.com/doc/24589708/Teknik-Isolasi-M-O (1 mey 2014)
Schlegel. Hans G. 1994.   Mikrobiologi Umum edisi VI. Gajah Mada University Press: Yoyakarta.
Sumanti, Debby M., dkk. 2008. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.Universitas Padjajaran:Jatinangor 

LAMPIRAN

                 
Alat dan bahan
                  
Media dan bahan yang telah dilarutkan dengan larutan fisiologis
                  
Pembungkusan cawan petri yang sudah digores
Proses inkubasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar